Berita terkini UMKM memperlihatkan bahwa pandemi telah memberikan dampak yang signifikan bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di seluruh Indonesia. Namun, di tengah semua kesulitan yang dihadapi, ada juga peluang pemulihan yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis UMKM di tahun 2023.
Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, sebanyak 56% UMKM mengalami penurunan omset selama pandemi. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari penurunan daya beli masyarakat hingga terbatasnya akses pasar akibat pembatasan mobilitas. Namun, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Meliadi Sembiring, optimis bahwa UMKM memiliki potensi besar untuk pulih dan berkembang di tahun mendatang.
“Kami terus berupaya memberikan dukungan bagi UMKM agar dapat bangkit dari keterpurukan akibat pandemi. Melalui program-program bantuan dan pelatihan yang kami berikan, kami yakin UMKM akan mampu mengoptimalkan peluang pemulihan di tahun 2023,” ujar Meliadi.
Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh UMKM untuk memanfaatkan peluang pemulihan adalah dengan meningkatkan penetrasi pasar melalui pemanfaatan teknologi digital. Menurut Founder dari Tokopedia, William Tanuwijaya, UMKM yang mampu beradaptasi dengan platform digital akan memiliki peluang yang lebih besar untuk bertahan dan berkembang di era new normal.
“Kita lihat bahwa UMKM yang menjual produknya secara online melalui marketplace memiliki akses pasar yang lebih luas dan dapat bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, saya sangat mendorong UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital sebagai salah satu cara untuk memulihkan bisnis mereka di tahun 2023,” ungkap William.
Dengan berbagai upaya pemulihan yang dilakukan oleh pemerintah dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan UMKM dapat bangkit dari keterpurukan akibat pandemi dan mampu berkembang lebih baik di tahun-tahun mendatang. Inilah berita terkini UMKM: dampak pandemi dan peluang pemulihan di tahun 2023. Semoga UMKM Indonesia semakin maju dan berdaya saing!