Salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah melalui dukungan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM menjadi pilar utama dalam perekonomian Indonesia, karena kontribusinya yang signifikan dalam menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM menyumbang sekitar 60,3% terhadap PDB nasional pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran UMKM dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi UMKM, seperti akses terhadap modal, teknologi, dan pasar.
Menurut Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, untuk mendorong pertumbuhan UMKM, diperlukan berbagai kebijakan dan program yang mendukung. “Kita perlu terus memberikan dukungan dalam hal akses modal, pelatihan, dan pemasaran bagi para pelaku UMKM,” ujarnya.
Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mendukung pertumbuhan UMKM adalah dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku UMKM. Menurut Pungky Wibowo, seorang pakar ekonomi dari Universitas Indonesia, “Dengan adanya pendampingan dan pelatihan, para pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka, sehingga dapat bersaing lebih baik di pasar.”
Selain itu, penting juga untuk meningkatkan akses terhadap teknologi bagi UMKM. Menurut data dari Asosiasi E-commerce Indonesia, sekitar 82% UMKM belum menggunakan teknologi dalam menjalankan usahanya. Hal ini menunjukkan potensi besar yang dapat dimanfaatkan jika UMKM mulai memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing mereka.
Dengan berbagai langkah ini, diharapkan UMKM dapat terus tumbuh dan berkembang sebagai pilar ekonomi Indonesia. “UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam menggerakkan roda ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, dukungan dan perhatian terhadap UMKM harus terus ditingkatkan,” tutup Teten Masduki.